Sabtu, 21 November 2009

Snapy Ingin Sebesar King-Ko


Snapy -- pelesetan dari kata snappy yang berarti sigap atau tangkas (cepat) -- adalah perusahaan jasa fotokopi (JFK). Kemunculan bisnis ini agak terlambat, karena fenomena JFK marak pada 1980-an. Di tangan Dede (sapaan akrab Andrianto Soemakno), Presdir Snapindo Waralaba Sukses (SWS) -- pengelola Snapy -- JFK disulap menjadi bisnis menarik. Layanan konsumen diubah, visualisasi gerai didesain sedemikian rupa, sehingga menampilkan citra wah, serta operator fotokopi minimal berpendidikan D-3. Semua itu untuk menunjukkan ke konsumen, bisnis ini dikelola secara profesional.

Penulis : Rian S./Nur Iswan
Harga : Rp 7,500,-

Source : http://www.swadigital.com

Snapy 24 Jam Atau Tidak

24 jam penipu Saya sebal sama toko yang mengaku buka 24 jam padahal tidak. Apa mereka pikir itu cara jitu untuk menarik pembeli untuk datang? Hah. Ada juga orang merasa ditipu. Menyesatkan.

Salah satunya, Snappy Kemang. Ini kejadian kemarin.
Pagi-pagi, sebelum berangkat ke sekolah, adik saya minta mampir ke tempat fotokopi. Sekolahnya minta salinan akte kelahiran. Berhubung masih jam 6 pagi lewat dikit, saya bilang ke supir saya untuk mampir di Snappy Kemang saja. Saya tahu di sana pasti sudah buka karena ada tulisan 24 jam segede gajah di pintu masuknya. Juga ada tambahan tulisan 'open without request 24 hours'.

Sampai di sana saya masuk, "Mas saya mau fotokopi ini dua lembar."
Datang dari belakang, "Belum buka Mbak, buka-nya nanti jam 7."
"Lho Mas, di depan tulisannya buka 24 jam."
"24 jam itu kalo by request, Mbak."
Idiiiih. Saya mulai kesal.
"Jelas-jelas ya Mas, itu ada tulisan 'open without request 24 hours'. Mas pikir saya nggak tahu artinya?"
Dia diam sebentar, terus jawab lagi, "Yang 24 jam di Gandaria, Mbak."
"Kalau gitu, tulisan 24 jam di depan ini dicopot aja."

Saya merasa dirugikan dengan informasi 'buka 24 jam' itu. Kalau tahu Snappy tidak buka 24 jam, saya bisa minta supir saya untuk mengantar ke arah Pasar Minggu sana dulu, cari-cari tukang fotokopi. Kalau sudah sampai Kemang, untuk balik lagi ke arah Pasar Minggu sana kan lama dan macet.

Alasan mas-mas itu juga. Gimana ceritanya buka 24 jam tapi kita mesti request dulu. Huh. Mau menipu dia.

Itu baru satu ya. Esok harinya, saya ketemu lagi kasus serupa. Masih di Kemang, juga. Rencananya, pagi sebelum ke BEJ saya mau menjilid laporan kerja praktek yang sudah di-print rapi. Setahu saya, ada satu lagi tempat print-jilid-fotokopi di Kemang sini. Namanya Star Printing. Sama seperti Snappy, toko ini juga menaruh tulisan 24 jam.

Berhubung saya tidak mau tertipu lagi untuk kedua kali, Saya telfon dahulu Star Printing malam harinya, memastikan apakah dia memang benar-benar buka 24 jam. Yang menjawab telfon saya, mas-mas. Dia bilang Star Printing memang buka 24 jam. Saya tanya lagi, "Berarti besok jam 6 pagi udah buka ya, Mas?"
"Iya mbak."

Dan... tebak apa yang terjadi ketika saya sampai di depan Star Printing keesokan harinya jam setengah tujuh pagi?
Tutup. Benar-benar tutup dengan pintu masuk masih digembok.
Arrrgh. Sialan. Dasar kalian semua penipu.